JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II




DISUSUN OLEH :

NAMA : BELLA VERONICA . S

NIM : A1C118095

KELAS : REGULER B 2018


DOSEN PENGAMPU :

Drs. Syamsurizal, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020



I. Judul : Isolasi Senyawa Bahan Alam (Flavonoid)

II. Hari/Tanggal : Jum’at, 27 November 2020

III.Tujuan

Adapun tujuan pada percobaan ini antara lain yaitu :

Mahasiswa dapat menguasai teknik dalam isolasi bahan alam khususnya yaitu flavonoid

Mahasiswa dapat mengenal sifat-sifat kimia flavonoid melalui reaksi-reaksi pengenalan


IV. Landasan Teori

Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang memiliki 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6 yaitu 2 cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga.


 Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6 yang artinya kerangka karbonnya terdiri atas 2 gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik 3 karbon.Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan tradisional, ini disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme. Dimana senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa golongan flavonoid memperlihatkan aktivitas seperti antifungi,diuretik, anthistamin,antihipertensi, antiinsektida, antivirus dan menghambat kerja enzim. Hal penting dari penyebaran flavonoid dalam tumbuhan adalah kecenderungan kuat bahwa tumbuhan yang secara taksonomi berkaitan akan menghasilkan flavonoid yang jenisnya serupa. Jadi informasi tumbuhan yang diteliti seringkali didapatkan dengan melihat pustaka mengenai flavonoid terdahulu dalam tumbuhan yang berkaitan, misalnya dari marga atau suku yang sama (Tim Kimia Organik II, 2020).

Pada pengujian flavonoid, identifikasi dapat kita lakukan adalah melalui tes shinoda menggunakan tes FeCl3 dan uji penambahan NaOH. Kadar senyawa ini pada tanaman tertentu atau pada zat tertentu. Penetapan kadar bisa dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri, KLT. Alat spektrofotometri perlu dipersiapkan pereaksi, larutan induk, larutan blanko dan larutan sampel (Firman, 2001)

Suatu metabolit sekunder dari polifenol ditemukan secara luas pada tanaman serta makanan dan memiliki berbagai efek bioaktif termasuk antivirus, anti inflamasi, antidiabetes antikanker anti penuaan merupakan suatu flavonoid. Flavonoid ini memiliki kelas senyawa-senyawa yang disajikan secara luas di alam hingga saat ini lebih dari 9.000 flavonoid telah dilaporkan dan jumlah kebutuhan flavonoid bervariasi antara 20 mg dan 500 mg terutama terdapat dalam suplemen makanan termasuk teh anggur merah dan tomat flavonoid ditemukan pada tanaman yang berkontribusi memproduksi pigmen berwarna kuning merah orange biru dan warna ungu dari bunga buah dan daun. Flavonoid termasuk dalam famili polifenol yang larut dalam air (Arifin, 2018).


V. Alat dan Bahan

5.1 Alat

Erlenmeyer 250 ml

Gelas Kimia 200 ml

Lumpang

Gelas Ukur

Corong gelas


5.2 Bahan

Pereaksi Wagner

Pereaksi Dragendorft

Klorofm

Padatan NaOH 

Tabung reaksi 20 

Pereaksi Meyer

Etanol

Iodine

Plat Tetes

Metanol

Brusin Pipet Tetes

Shinoda

Heksan

KI


VI. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :

Disiapkan sebanyak 0,5 gram simpilsa tumbuhan yang telah dihaluskan 

Diekstraksi dengan 10 ml etanol panas selama 5 menit dalam tabung reaksi.

Disaring dan filtratnya ditambahkan beberapa tetes HCl pekatTambahkan beberapa tetes HCl pekatSelanjutnya 

Ditambahkan lebih kurang 0,2 gr bubuk magnesium apabila terdapat warna merah tua maka menandakan contoh mengandung flavonoid. (Cara uji teknik shinoda (Mg + HCl))

Adapun cara lain pada pengujian flavonoid yakni dengan cara :

Dimenambahkan ekstrak etanol dengan 2 tetes NaOH 10%.

Diamati, jika terjadi perubahan warna kuning-orange merah maka senyawa tersebut  mengandung flavonoid



PERMASALAHAN

1. Apakah yang menyebabkan saat ditambahkan bubuk magnesium dapat terjadi perubahan warna menjadi merah tua?

2. Mengapa pada pengujian dengan teknik ekstrak etanol dan NaOH dapat menggantikan teknik shinoda?

3. Pada saat yang bagaimanakah suatu simplisa itu dikatakan mengandung flavonoid?




Komentar

  1. Baiklah, saya Adinda Putri (A1C118008) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Pada penambahan HCl dan Mg ini merupakan suatu reagen yang dikenal dengan uji Shinoda. Penambahan Mg dilakukan agar gugus karbonil flavonoid dapat berikatan dengan Mg sedangkan fungsi HCl untuk membentuk garam flavium yang berwarna merah-jingga. Hal inilah yang menyebabkan senyawa (+) mengandung flavonoid jika terjadi perubahan warna merah-jingga ketika dilakukan uji shinoda. Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya Wiwit Rama Riska NIM A1C118022 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3 yaitu pada saat ekstrak etanol dengan 2 tetes NaOH 10% akan terjadi perubahan warna kuning-orange merah maka sampel tersebut mengandung flavonoid. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Saya Susilawati 091 akan menjawab permasalahan no 1. Flavonoid dapat di ketahui saat sampel di tambahkan dengan larutan pelarut dan terjadi perubahan warna menjadi merah tua.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini