“LAPORAN AKHIR PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)”






DISUSUN OLEH :

BELLA VERONICA SIMANJUNTAK (A1C118095)



DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. Syamsurizal., M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020


VII. Data Pengamatan


VIII. Perhitungan




IX. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan proses sintesis senyawa organik ester metil salisilat (Minyak Gandapura) dimana tujuannya yakni untuk memperoleh minyak gandapura dengan mereaksikan antara asam salisilat dengan metanol absolut serta menambahkan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediet dan pembuatan obat-obatan seperti antiseptik dan analgesik. Dan pada percobaan ini kita akan memperoleh minyak gandapura melalui proses refluk.

Pada sintesis minyak gandapura ini, kami menggunakan 33,3 gr asam salisilat dan 100 ml metanol yang dimasukkan kedalam labu datar. Pada proses ini, labu datar yang kami pakai dilengkapi juga dengan mantel pemanas. Proses ini merupakan awal dari reaksi esterifikasi. Dan yang perlu kita ketahui juga bahwasanya reaksi esterifikasi berjalan secara reversible.Pada pencampuran ini diperoleh larutan yang berwarna bening.

Proses selanjutnya yakni ditambahkan 15 ml H2SO4 pekat (98%) kedalam labu dasar bulat secara perlahan. Tujuan dilakukan secara perlahan karena kita ketahui asam sulfat pekat bersifat reaktif, maka untuk menghindari adanya uap yang berlebih, dilakukan secara perlahan. Adapun tujuan ditambahkan asam sulfat pekat yakni sebagai katalis dan mempercepat jalannya reaksi esterifikasi. Setelah dicampur, maka larutan menjadi panas karena metanol disini mendidih dan reaksi berjalan secara eksotermik.

Selanjutnya dilanjutkan proses refluks selama kurang lebih 1 jam. Dan sebelumnya ditambahkan metanol berlebih dimana penambahan metanol ini berfungsi untuk mendorong keseimbangan memproduksi metil salisilat (minyak gandapura). Dan setelah dilakukan refluks selama 1 jam, diperoleh larutan berwarna bening sedikit kristal.

Lalu larutan dimasukkan ke corong pemisah dan lama kelamaan larutan berwarna keruh dan terdapat 2 lapisan dimana lapisan atas yakni air dan lapisan bawah yang warnanya lebih keruh yakni ester metil salisilat (gandapura). Sebelum dipisah, maka dilakukan penambahan Larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO3) kedalam corong pemisah dengan tujuan untuk menetralkan metil salisilat dari pengotor. Lalu corong pemisah tadi dilakukan pengocokan secara konstan disertai dengan ventilasi yang sering. Dan dikeluarkan metil salisilat dan didapatlah metil salisilat yang sedikit jenuh berwarna kuning.

Setelah metil salisilat yang masih mengandung pengotor dipisahkan, maka untuk memurnikannya dari zat pengotor. Dan proses hasilnya yakni diperoleh 24,7008 ml Metil Salisilat murni (minyak Gandapura) yang berwarna putih.

Lalu dilakukan perhitungan persen rendemen, dan didapatlah hasil persen rendemennya sebanyak  78,7%.


X. Pertanyaan

1.Apa pengaruh rendemen didalam hasil  perhitungan ?

2. Seberapa pentingnya lamanya proses refluks pada sintesis minyak gandapura terhadap hasil yg didapat?

3. Apa fungsi NaHCO3, dan bagaimanakah hasil reaksi jika tidak dilakukan penambahan senyawa ini?


XI. Kesimpulan 

Kesimpulan dari percobaan ini adalah :

Metil Salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan metanol dengan bantuan katalisator H2SO4 berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi

Reaksi ini bersifat reversibel maka untuk mendapatkan hasil yang baik dapat dilakukan dengan cara penambahan pereaksi seperti metanol berlebih

Fungsi penambahan Natrium Bikarbonat jenuh ialah untuk menghilangkan H+ yang berperan sebagai katalis, karena katalis disini boleh bereaksi dengan bahan awalnya untuk mempercepat reaksi namun tidak boleh mempengaruhi reaksi

Secara keseluruhan, sintesis minyak gandapura dari 20 gr asam salisilat direaksikan dengan 100 ml metanol dan ditambahkan katalis H2SO4 sebanyak 15 ml dan penambahan Natrium Bikarbonat Jenuh, didapatkan hasil akhir sebanayak 12 ml dengan persen rendemennya 66%.


XII. Daftar Pustaka

Chang, Raymond.2012. Kimia Dasar I. Jakarta: Erlangga

Priyono, K. 2015. Optimasi Produk Goultherin dari Gandapura dengan Teknologi Mixed. Driying Extraction. Jurnal Teknik Industri. Vol.15.No.2. Fakultas Teknik UNDIP.

Rinda, S. 2015. Sintesis salisilat dari komponen utama minyak Gandapura. Kimia Student Journal. Vol.1. No.1. Malang: Universitas Brawijaya.

Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi: Universitas Jambi.

Wahyu,D. 2016. Uji Analgesik asam 2(-3-klorometil) Benzoiloksi) Benzoat dan Asam 2(-4-Klorometil) Benzoiloksi) Benzoat pada Tikus Jantan dengan Metode Plunaritas. Jurnal Ilmu Dasar. Vol.17. No.1.


Komentar

  1. baiklah saya Risa Novalina G (070) akan menjawab permasalahan no 3.
    Fungsi Natrium Bikarbonat jenuh ialah untuk menghilangkan H+ yang berperan sebagai katalis, karena katalis disini boleh bereaksi dengan bahan awalnya untuk mempercepat reaksi namun tidak boleh mempengaruhi reaksi. terimakasih

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    Tujuan dari pemanasan sendiri yaitu untuk mempercepat suatu reaksi. Lamanya pemanasan itu bisa dilihat juga dengan banyaknya zat yang akan dipanaskan. Jika semakin banyak zat yang digunakan maka pemasannya juga akan semakin lama. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada pemanasan yang lebih lama bergerak lebih cepat dibandingkan pada pemanasan dengan waktu yg lebih sedikit. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada pemanasan yang lebih lama. Dengan adanya pemanasan yang sempurna maka reaksi yang dihasilkan menjadi sempurna pula sehingga minyak gandapura yang diperoleh memiliki kualitas yang baik.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1
    Semakin banyak rendemen semakin banyak minyak gandapura yang dihasilkan. Sebagaimana yang telah dilaporkan
    Harbone (1987) bahwa tingginya hasil yang
    terdapat pada suatu sampel ditunjukkan dengan
    tingginya jumlah rendemen yang dihasilkan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini