JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
NAMA : BELLA VERONICA . S
NIM : A1C118095
KELAS : REGULER B 2018
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Syamsurizal, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul : Uji Lemak
II. Hari/Tanggal : Jum’at 18 Desember 2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini ialah :
• Mahasiswa dapat mengetahui beberapa sifat lemak
• Mahasiswa dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak maupun minyak
IV. Landasan Teori
Uji lipid dapat dilakukan dengan uji ketidakjenuhan lipid. Uji ketidakjenuhan ini digunakan untuk mengetahui apakah asam lemak tersebut termasuk asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh. Pada uji ini, digunakan iod hubl yang dijadikan sebagai indikator perubahan. Uji memberikan hasil positif bila timbulnya warna merah muda yang nantinya akan kembali lagi menjadi warna bening. Warna merah mudah yang hilang ini menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod hubl. Sedangkan warna yang kembali menjadi warna asal ini memandakan bahwa banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak (Fitriana,2019).
Lemak dan minyak adalah adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida yaitu senyawa organik yang mempunyai satu sifat yang khas yaitu tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik misalnya seperti ether, benzene, chloroform, dan lain-lain Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang paling efektif dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kkal sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan kalori kurang lebih 4 kkal saja . Lemak dan minyak juga merupakan zat yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia . Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua jenis bahan pangan dan masing-masing mempunyai jumlah kandungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu analisis kadar lemak suatu bahan pangan sangat penting dilakukan agar kebutuhan kalori suatu bahan makanan bisa diperhitungkan dengan lipid merupakan salat satu golongan molekul biologis besar yang tidak mencakup polimer. Senyawa lipid ini dikelompokkan bersama dikarenakan lipid memiliki satu ciri khas, yaitu lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Dimana, sifat hidrofobik ini didasarkan pada struktur molekulnya. Walaupun lipid dapat memiliki ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid sebagian besar terdiri atas hidrokarbon(Tim Kimia Organik II,2020).
Minyak nabati pada umumnya merupakan sumber lemak tidak jenuh beberapa diantaranya merupakan asam lemak esensial misalnya asam oleat, linoleat, linolenat dan arachidonat. Asam asam esensial ini dapat mencegah timbulnya gejala artherosclerosis yaitu karena penyempitan pembuluh-pembuluh darah yang disebabkan tertumpuknya kolesterol pada pembuluh darah tersebut. Disisi lain Lemak jenuh dikenali karena bentuknya selalu padat dalam suhu ruangan. Semakin banyak lemak jenuh yang dikonsumsi maka semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah dan semakin besar pula resiko terkena penyakit jantung. Pada masyarakat yang sederhana dengan tingkat hidup yang relatif rendah sedikit sekali atau hampir tidak mengenal penggunaan minyak atau lemak dalam kehidupan seharihari. Minyak atau lemak yang mereka konsumsi merupakan bagian yang utuh dari makanan, setelah mereka diperkenalkan dengan penggunaan minyak seperti pada penggorengan, penyedap makanan serta pengolahan makanan lainnya. Pada masyarakat yang mengenal minyak dengan tingkat kesejahteraan yang relatif lebih baik kadangkadang menggunakan minyak secara kurang tepat sehingga mungkin dapat menimbulkan kelainan pada fungsi fisiiologis tubuh mereka (Prarudiyanto,2015)
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah :
• Plat tetes
• Gelas beker
• Gelas Ukur
• Pipet tetes
• Tabung reaksi dan Rak nya
• Indikator universal
• Pipet Ukur
• Pro pipet
• Vortex
5.2 Bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah :
• Larutan Sabum
• Larutan CH3COOH
• Larutan CaCl2 1%
• Larutan MgSO4 1%
• Larutan Pb Asetat 1%
• Larutan HCl pekat
• Larutan KMnO4 0,1 N
• Larutan eter
• Minyak
• Aquadest
• Indikator PP
VI. Prosedur Kerja
6.1 Uji Pembentukan Garam
• Dimasukkan kedalam gelas beker larutan sabun sebanyak 30 ml. Lalu dicek pH nya sampai pH=7. Jika belum 7 maka ditambahkan larutan CH3COOH hingga pH nya menjadi 7.
• Dibagi larutan tersebut menjadi tiga tabung, tabung 1 berisi 5 ml larutan sabun lalu ditambahkan 7 tetes larutan CaCl2 1%, tabung 2 berisi 5 ml larutan sabun lalu ditambahkan 7 tetes larutan MgSO4 1% dan tabung 2 disii 5 ml larutan sabun lalu ditambahkan 7 tetes larutan Pb asetat 1%.
• Diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.2 Uji Hidrolisa Sabun
• Dimasukkan kedalam tabung reaksi larutan sabun sebanyak 10 ml, lalu ditambah dengan 5 ml aquades.
• Ditambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes pada tabung reaksi. Kemudian larutan di vortex sampai homogen.
• Diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.3 Uji Sifat Emulsi Lemak
• Dimasukkan 2 ml aquades pada tabung reaksi 1 lalu ditambahkan 5 tetes minyak. Pada tabung reaksi 2, dimasukkan 2 ml aquades lalu ditambahkan 5 tetes minyak dan 2 ml larutan sabun. Setelah itu di vortex dan didiamkan.
• Diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.4 Uji Sifat Ketidakjenuhan Lemak
• Dimasukkan kedalam tabung reaksi 2 ml minyak dan 5ml larutan eter. Lalu, divortex campuran dan ditambahkan KMnO4 0,1 N sebanyak 3 tetes.
• Diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.5 Uji Pembuatan Asam Minyak
• Dimasukkan kedalam tabung reaksi 5 ml larutan sabun dan 3 ml larutan HCl pekat. Lalu, divortex dan didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan.
• Diamati perubahan yang terjadi pada setiap tabung
VII. Pertanyaan
• Mengapa ujiketidakjenuhan lipid dapat digunakan sebagai menguji lemak?
• Apakah yang menjadi perbedaan antara minyak dan lemak?
• Mengapa penting bagi manusia untuk mengetahui kadar lemak suatu makanan?
Saya Erik Surya Kurniawan NIM A1C118027 akan menjawab pertanyaan nomor 2. Antara minyak dan lemak memiliki perbedaan yaitu lemak disusun oleh asam lemak jenuh sedangkan pada minyak disusun oleh asam lemak tak jenuh. Perbedaan lainnya dapat dilihat dari wujudnya dimana pada suhu kamar lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair.
BalasHapusSaya adinda putri ( 008) akan menjawab permasalahan no 3 dimana penting untuk mengetahui lemak dalam kadar makanan .karena fungsi untuk menyediakan energi jangka panjang, memberikan rasa kenyang setelah makan, membantu pembuatan hormon, membentuk bagian otak dan sistem saraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalam tubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruh tubuh.
BalasHapusbaiklah saya Palma L Lubis akan mencoba menjawab permasalahan no 1dimana Uji ketidakjenuhandapat digunakan dalam lemak akan tetapi ini hannya digunakan untuk mengetahui apakah asam lemak tersebut termasuk asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh.
BalasHapus