JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK III




DISUSUN OLEH :


NAMA : BELLA VERONICA . S

NIM : A1C118095

KELAS : REGULER B 2018


DOSEN PENGAMPU :

Drs. Syamsurizal, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020







I. Judul :  Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur

II. Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Desember 2020

III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini ialah

Dapat menguasai teknik teknik isolasi bahan alam khususnya fenilpropanoid

Dapat mengenal sifat-sifat kimia fenilpropanoid melalui reaksi reaksi pengenalan yang spesifik


IV.    Landasan Teori

    Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di kebun, pekarangan. digunakan sebagai bumbu dapur dan termasuk salah satu tanaman obat tradisional Indonesia. Senyawa kimia yang terkandung di dalamnya antara lain : etil p-metoksi sinamat, etil sinamat komponen yang utama, p-metoksistiren dll. Kadar etil-p-metoksi sinamat dalam kencur cukup tinggi bisa mencapai 10% karena itu dengan mudah bisa diisolasi dari umbinya menggunakan pelarut petroleum atau etanol (Tim Penuntun Praktikum Kimia Organik II,2020)

Kencur secara empiris itu telah diketahui memiliki efek anti inflamasi. kandungan utama kencur adalah etil-p-metoksisinamat 31, 77% yang di dalam tubuh mengalami hidrolisis senyawa aktif biologis, asam p-metoksisinamat senyawa ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandi terganggu, penggunaan obat anti inflamasi non steroid seringkali dapat menyebabkan iritasi saluran cerna salah satu upaya untuk menghindari efek samping tersebut yaitu dikembangkan penggunaan obat secara tropikal ( Sudjadi, 2009)

    Kencur ialah tanaman herbal yang memiliki khasiat obat yang hidup di daerah tropis dan juga subtropis. Pemanfaatan kencur baik pada kalangan industri maupun rumah tangga bukan hanya digunakan sebagai obat namun bisa juga sebagai makanan minuman yang kaya akan manfaat bagi kesehatan di Indonesia penggunaan bahan baku herbal lebih sering digunakan karena memiliki harga yang lebih murah serta banyak tumbuh di daerah tropis sediaan herbal juga pada dasarnya dianggap lebih aman lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan bahan kimia kimia pada sediaan obat. Selain itu juga dapat manfaat lain dari kencur yang apabila dicampur kan dengan bahan lain seperti minyak kelapa yang dapat meredakan kaki yang keseleo kencur sendiri apabila sudah diolah menjadi minuman seperti beras kencur dapat meningkatkan daya tahan tubuh mencegah dan menghilangkan masuk angin, kandungan senyawa yang terdapat di dalam rimpang kencur salah satunya adalah etil para metoksisinamat (EPMS) senyawa ini merupakan senyawa yang paling besar atau yang paling banyak jumlahnya yang ada di dalam rimpang kencur. senyawa EPMS sering dipakai sebagai bahan penelitian karena memiliki manfaat sebagai salah satu bahan dasar sediaan kosmetik yaitu tabir surya selain itu juga terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kencur memiliki aktivitas sebagai obat asma, antijamur dan antibakteri (Fareza, 2017)

    Fitoestrogen merupakan senyawa pada tumbuhan yang memiliki aktivitas eksogenik sehingga dapat menggantikan fungsi estrogen. Mekanisme utama fitoestrogen Ika adalah dengan berikatan dengan reseptor estrogen. Kandungan kimia tanaman kencur yaitu Eti sinamat etil-p-metoksisinamat, p-metoksistiren, karen, borneol dan parafin. Kandungan minyak atsiri kencur adalah f-pinena,kampena, 8-4 carene, f-pelandieba, Irmonene, p-simenw-isopropiltoluena. artis sinemart dan etil-p-metoksisinamat dari minyak atsiri kencur banyak digunakan di dalam industri kosmetika dan dimanfaatkan dalam bidang farmasi sebagai obat asma dan anti jamur. etil p-metoksisinamat merupakan golongan pemuda yang merupakan salah satu golongan senyawa yang diduga mampu menstimulasi estrogen. efek estrogenik Pada tikus dapat dilihat pada beberapa sistem fisiologis yaitu pengamatan profil densitas tulang dan kadar lipid darah ( Alchadad, 2015)

    Senyawa senyawa turunan sinamat ditemukan secara luas di alam terutama sekali turunan hidroksi sinamat seperti p-kumarat, kafeat, ferulat dan simapat. Senyawa-senyawa ini biasanya ditemukan dalam bentuk Ester. senyawa-senyawa ini mudah dideteksi karena noda-noda diatas kertas saring memberikan fluoresensi berwarna biru atau hijau di bawah sinar ultraviolet. Intensitas warna ini dapat ditingkatkan bila diperlakukan dengan uap amoniak (Riswiyanto, 2009)


V.    Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah :

Erlenmeyer 250 ml

KLT

Kertas saring

Penangas air

Corong buchner

Labu bulat alas datar

Corong biasa

Alat evaporator

Alat ukur TL

Bahan yang digunakan adalah :

Kencur yang telah dihaluskan

NaOH

Kloroform

Metanol

Etanol

Asam sulfat klorida

VI.    Prosedur Kerja

    6.1    Isolasi Etil-p-Metoksisinamat

Dimasukkan serbuk kencur di dalam erlenmeyer 250 ml lalu direndam 100 mili petroleum eter fraksi 60-80°C 

Di hangatkan sambil di goyang dan dibiarkan setengah jam dan disaring

Dipisahkan dari residu kencur menggunakan corong biasa lalu diulangi perkolasi sekali lagi dengan pelarut

Filtrat yang diperoleh digabung dan dipekatkan sampai volume larutan kira-kira setengahnya menggunakan evaporator lalu didinginkan di dalam air es

Disaring padatan menggunakan corong buchnerLalu dipekatkan kembali filtrat tadi disaring dan digabungkan lalu ditimbang

    6.2    Pemeriksaan Kromatografi Kapis Tipis (KLT) 

Dilarutkan sampel kristal dalam petroleum eter dalam KLT

Dituturkan pada plat klt ukuran 2 x 5 menggunakan etil-p-metoksisinamat dan asam p-metoksisinamat

Dimasukkan dengan Erwin kloroform didalam Chamber lalu dilakukan pengamatan di bawah lampu UV dan dihitung RF

    6.3    Pemeriksaan spektroskopi ultraviolet

Dilarutkan kristal metanol pada Chamber

Dibuat spektrum UltraViolet pada panjang gelombang 200 sampai 300 nm

    6.4    Pemeriksaan spektroskopi inframerah

Dibuat pelet kristal di Chamber dengan KBr kering

Dibuat spektrum infra merahnya


PERTANYAAN

1. Kandungan apakah yang terdapat di dalam kencur sehingga dapat digunakan sebagai obat-obatan?

2. Kencur juga dikatakan memiliki anti inflanmasi,bagaimanakah pengaruhnya bagi tubuh?

3. Apakah fungsi dilakukannya uji KLT pada percobaan ini?


Komentar

  1. Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. kandungan utama kencur adalah etil-p-metoksisinamat 31, 77% yang di dalam tubuh mengalami hidrolisis senyawa aktif biologis, asam p-metoksisinamat senyawa ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandi terganggu, penggunaan obat anti inflamasi non steroid seringkali dapat menyebabkan iritasi saluran cerna

    BalasHapus
  2. Saya Risa Novalina G (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 1. Kandungan dalam kencur adalah asam sinamat, Ester,alkaloid, senyawa kimia lainnya yang ada di dalam kencur yakni etil p-metoksisinamat, p-metoksistiren, karen, borneol, dan parafin. itulah kandungan dari kencur sehingga bisa digunakan untuk obat-obatan.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. Nadiya Qotrunnada Tohiri A1C118073 ingin mencoba menjawab permasalahan ke 3

    fungsi dilakukannya uji KLT pada percobaan ini adalah untuk pengujian, sebagiaman kita tau bahwa Kromatografi lapisan tipis (KLT) adalah suatu teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil. Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini